Sabtu, 26 Januari 2013

PERTANIAAN ORGANIK



PERTANIAAN ORGANIK (PO)
KUNJUNGAN LAPANG KE
LURAH SEPAKAT SIMARASOK BASO



Oleh:
OKTAVIANUS
1001322039


Dosen pembimbing :
Ir. Yulensri, Msi











JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
PAYAKUMBUH
2013




I.     PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis.Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.
Di Indonesia luas lahan yang dikelola secara organik berkisar 40.000 ha.Luasan lahan organik di Indonesia ini termasuk didalamnya lahan pertanian alami seperti kebun campuran dan sebagainya.Untuk kawasan Asia, Indonesia memiliki potensi besar dengan terdapatnya sekitar 45.000 kebun organik.
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar.Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian.Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan  telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.
Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat.Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.
Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:
1.   Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri.
Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis.Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati.Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.
2.       Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri,
seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.

1.2.TUJUAN
·         Untuk memenuhi kegiatan mata kuliah pertanian organik
·         Untuk mengetauhi penerapan sistem  pertanian organik di Simarasok. Baso
·         Untuk mengetahui syarat-syarat untuk mendapatkan sertifikasi lahan pertanian organik




II.  TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produk Organik
Kesalahan Persepsi Masyarakat awam menganggap produk organik adalah produk yang bagus tidak hanya dari segi kandungan nutrisi namun juga penampilan produknya. Kenyataannya produk organik itu tidaklah selalu bagus, sebagai contoh daun berlobang dan berukuran kecil, karena tidak menggunakan pestisida dan zat perangsang tumbuh atau pupuk an organik lainnya.Pada tahun awal pertaniannya belum menghasilkan produk yang sesuai harapan.
Sebagian petani kita terbiasa menggunakan pupuk anorganik yang akan memberikan respon cepat pada tanaman. Seperti misalnya pemupukan Urea akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhannya cepat, sementara dengan pemupukan organik pengaruh perubahan pertumbuhan tanaman tergolong lambat. Baru pada musim ketiga dan seterusnya, efek pupuk organik tersebut menunjukkan hasil yang nyata perbedaannya dengan pertanian non organik. Sehingga dapat disimpulkan pertanian organik di tahun-tahun awal akan mengalami banyak kendala dan membutuhkan modal yang cukup untuk bertahan.
2.2 Prinsip – prinsip pertanian organik
Prinsip-prinsip berikut merupakan dasar bagi pertumbuhandan perkembangan pertanian organik.Prinsip-prinsip ini berisitentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organic bagi dunia, dan merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara global.
Prinsip-prinsip ini menjadi panduan bagi pengembangan posisi, program dan standar-standar IFOAM.Selanjutnya, prinsip-prinsip ini diwujudkan dalam visi yang digunakan di seluruh dunia.
Pertanianorganikdidasarakan pada ::
1.      Prinsip kesehatan
Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem, tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia.
2.      Prinsip ekologi
Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan.Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam system ekologi kehidupanPrinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis.
3.      Prinsip keadilan
Pertanian organik harus membangunhubungan yang mampu menjaminkeadilan terkait dengan lingkungandan kesempatan hidup bersama.Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, salingmenghormati, berkeadilan dan pengelolaan duniasecara bersama, baik antar manusia dan dalamhubungannya dengan makhluk hidup yang lain.Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibatdalam pertanian organik harus membangun hubunganyang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan seperti petani, pekerja,pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen.
4.   Prinsip perlindungan
            Pertanian organik harus dikelola secarahati-hati dan bertanggung jawabuntuk melindungi kesehatan dankesejahteraan generasi sekarang danmendatang serta lingkungan hidup.Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan
dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifatinternal maupun eksternal.
Ø  Sertifikasi dan Standarisasi
Beberapa lembaga standarisasi pertanian organik adalah sebagai berikut:
1.   Standar Internasional
Standar IFOAM. Standar dasar untuk produk organik dan prosesnya dari IFOAM sejak 1980.The Codex Alimentarius. Standar yang disusun dengan penyesuaian standar IFOAM dengan beberapa standar dan aturan lain.
2. National dan supranational regional
3. Standard setiap negara
Departemen Pertanian juga telah menyusun standar pertanian organik di Indonesia, tertuang dalam SNI 01-6729-2002. Sistim pertanian organik menganut paham organik proses, artinya semua proses sistim pertanian organik dimulai dari penyiapan lahan hingga pasca panen memenuhi standar budidaya organik, bukan dilihat dari produk organik yang dihasilkan. SNI sistim pangan organik ini merupakan dasar bagi lembaga sertifikasi yang nantinya juga harus di akreditasi oleh Deptan melalui PSA (Pusat Standarisasi dan Akreditasi). SNI Sistem pangan organik disusun dengan mengadopsi seluruh materi dalam dokumen standar CAC/GL 32 ? 1999, Guidelines for the production, processing, labeling and marketing of organikally produced foods dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi Indonesia.

Syarat – syarat  untuk mendapat  sertifikasi lahan pertanian organik yang telah di ajukan oleh poktan antara lain adalah :

1.       Catatan harian ( pengolahan tanah,pembuatan bedengan,  pembibitan, saprodi, waktu pembibitan, waktu penanaman panen)

2.      Surat Permohonan sertifikasi

3.      Pembuatan Standara Operation System (SOP

 




III.   METODE PELAKSANAAN
3.1   Waktu dan Tempat
Adapun Waktu pelaksanaan praktek di lapangan pada kunjungan lapang pertanian organic adalah dilaksanakan di kelompok lurah sepakat, simarasok, baso pada jam mata kuliah pertanian organic, Sedangkan tempat nya di laksanakan di daerah simarasok, baso.
3.2    Alat dan Bahan
   Adapun alat dan bahan yang digunakan anatar lain adalah BKPM, alat tulis, bus kampus, dll.










IV.   PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengenalan Kelompok Tani Lurah Sepakat
            Kelompok tani yang kami kunjungi merupakan salah satu kelompok tani yang sudah mendapatkan sertifikat dari LSO ( Lembaga Sertifikat Organik ). Kelompok tani ini disebut dengan  kelompok tani Lurah Sepakat yang terletak di Jorong Koto Tuo Nagari Simarasok Kecamatan Simarasok Kabupaten Agam Prop Sumatra Barat. Kelompok tani ini hanya melakukan budidaya Padi sawah.
Pada mulanya jorong simarasok ini belum melakukan pertanian organik, yang mana orang-orang yang mulanya susah dalam mendapatkan pupuk, sehingga ada seorang yang dituakan di kampung sana yang bernama netti hasan. Dari sana mereka berkumpul bersama dalam kelompok untuk membuat pertanian organik yang mana anggota kelompok pertama kali berjumlah 15 orang. Semenjak tahun 2009 maka berdirilah kelompok yang mulai berdasarkan pertanian organik.
            Mulanya kelompok tani ini mendapat bantuan dari seorang anggota yang kenal dengan penyuluhan yang ada di sumatra barat ini, dia yang mengajarkan bagaimana pertanian organik ini, selam lebih kurang 2 tahun, bapak/orang itu selalu mengotrol dan mengajarkan bagaimana pertanian organik yang sebenarnya pada kelompok tani Lurah Sepakat Ini. Lahan Kelompok Tani Lurah Sepakat ini Luasnya adalah 8 Ha.
Gambar : Poster Nama dan Alamat lengkap        

v  Sertifikasi Lahan
Kelompok tani ini sudah berdiri selama 3 tahun yaitunya pada tahun 2009 dan baru dapat sertifikat pada tahun 2010.Sertifikat ini didapat dari Lembaga Sertifikasi Organik Sumatera Barat pada bulan Desember 2010. Sebelum melakukan sertifikasi maka terlebih dahulu setiap pekerjaan yang dilakukan pencacatan dalam sebuah formulir,ada berbagai formulir yang ada pada saat persiapan mendapatkan sertifikasi lahan. Selain itu sarana dan prasarana yang digunakan juga harus yang steril dari kimia.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dicatat tersebut adalah:
1.      Sarana dan prasarana pertanian / penunjang lainnya
seperti : POS IPAH ( pos informasi pengembangan agen hayati )
2.      Pembuatan sarana pupuk dan agen hayati
seperti : nutrisi tulang, nutrisi keong, nutrisi rebung, dll
3.      Pembelian bahan – bahan yang dipakai
seperti : ajir untuk tanaman, alat pertanian seperti kored, sabit, dll.
4.      Kegiatan pembibitan
seperti : tanaman apa yang dibibitkan, bagaimana cara membuat media pembibitan,bagaimana tata laksana pembibitan,dll
5.      Kegiatan pengolahan tanah
seperti : apa saja alat yang digunakan dalam pengolahan tanah, berapa waktu yang dipakai untuk pengolahan tanah, dll
6.      Kegiatan penanaman
seperti : tanggal melakukan penanaman, jenis komoditi yang ditanam, bahan perlakuan dan penanggung jawab dalam kegiatan penanaman
7.      Kegiatan pemupukan
seperti : jenis pupuk yang digunakan, berapa jumlahnya, bagaimana cara pemberian pupuknya, dan tanggal pemberian pupuk
8.      Kegiatan pemeliharaan
seperti : penyiangan / komoditi, tanggal penyiangan, dan nama penanggung jawab kegiatan penyiangan
9.      Kegiatan pengendalian OPT
seperti : jenis OPT, sarana pengendalian OPT
10.  Kegiatan panen
seperti : jenis komoditi yang dipanen, berapa produksinya
11.  Pasca Panen
seperti : penyortiran
12.  Pemasaran
Pemasaran ada orang langsung membeli pada kelompok tersebut karena belum dipasarkan secara umum.Beras dijual harga Rp.10.000/ Kg.
Pemerintah memberikan insentif untuk produk pertanian organic sebesar Rp.25/M untuk tiaplahan pertanian organik.Setelah berjalanya pertanian ini selalu diawasi oleh badan pengawas, dimas pertanian, PPL dan yang lainnya, mereka melakukan pengawasan selama lebih kurang 2 Bulan. Pada tahun 2009-2010 ada SII dan SIL ( Standar Internal Lahan)  yang mana disana mmereka melihat lahan dari pertanian organik ini.
Kemudian setelah itu mereka mengisi atminitrasi, manajemen dan segala hal lainnya yang berhubungan dengan pertanian organik diisi untuk mendapatkan standar SOP. Mereka mendapatkan pengawasan langsung oleh Pakar Pertanian Organik (PPO), yang juga mengajarkan tentang pertanian organik ini.Setelah mendapatkan sertifikasi lahan maka selalu dinilai dan dipantau oleh PPO tersebut. Selain itu pada lahan sekitar pertanian organik tersebut masih ada orang belum organik, sehinggaberpengaruh terhadap [ertanian organik yang dibawahnya, namun ada cara mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan Air yag telah disterilkan terlebih dahulu, aliran air yang bukan pertanian organik ini dialirkan kedalam kolam-kolam yang mana kolam ini bisa menetralkan akan bahaya dari kimia tersebu sehingga pertanian organiknya masih aman.



v  Proses Budidaya Pertanian Organik
Proses budidaya pertanian organik dimulai dengan proses :
1.    Pengolah Tanah
Tanah terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman, yang mana perlu diperhatikan adalah sterilisasi dari lahan tersebut, yang mana alat yang digunakan juga tidak boleh yang sudah bercampur dengan pertanian kimia. Kemudian setelah 15-20 hari maka dilakukan Persemaian
2.    Persemaian
Persemaian dilakukan berbeda dengan usaha budidaya biasanya dimana budidaya biasanya disemai pada lahan tersebut secara langsng namun untuk lahan pertanian organik ini persemaiannya berbeda yaitu dengan cara benih disemai dalam baskom dengan pencampuran nutrii kulit manis, bawang putih, jantung pisang, jahe dan gula merah dengan perbandingan 1:1. Setelah 10-15 Hari bibit bisa dipindah kelahan dengan membawah tanahnya.
3.      Penanaman
Penanaman dilakukan saat umur benih telah 10-15 hari,  sebelum penanaman maka dibrikan pupuk dasar berupa kotoran ternak yang telah dikomposkan. Dengan menanam sebanyak 3-5 benih padi dengan kedalaman 1-1,5 cm berbentuk later L. Setelah 15 Hari setelah tanam, ada atau tidak ada gulma maka tanah tersebut digaru yang bertujuan untuk merperbaiki struktur tanah dan pertumbuhan menjadi baik.
4.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan pertama pada saat tanam, yaitu pupuk dasar yaitu kompos, dan pupuk susulan berupa pupuk yang dibuat sendiri yaitu pupuk NPK, Pupuk N adalah Nutrisi Keong, Pupuk P adalah Nutrisi Tulang Dan Pupuk K adalah Sabut Kelapa. Pemberian pupuk susulan diberikan 3 kali yaitu umur 15, 25 dan 45 Hari.
5.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 kali dalam musim tanam, yaitu pada saat 1 minggu setelah tanam dan 15 hari setelah tanam yang mana gulma yang ada dibuang.
6.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada saat 1 minggu setelah tanam yang mana tanaman yang tidak tumbuh atau kurang baik tumbuhnya diganti dengan yang baru.Sehingga tanaman kembali seragam dan diharapkan produksinya juga banyak.
7.      Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman ( hama dan Penyakit)
Pengendalian OPT dilakukan tergantung terhadap OPT yang menyerang, Keong dikendalikan dengan cara pembuatan parit, Tikus dikendalikan dengan pestisida nabati yang disemprot dengan sebuah alat
Gambar: sprayer dan sprayer mesin
8.      Panen
Penen dilakukan dengan menggunakan sabit, setelah itu baru diambil padinya dan dilakukan pengolahan lanjutan.Namun jerami padi yang ada tersebut tidak dibakar namun dijadikan sebagai untuk pupuk dan dibenamkan kedalam tanah.

v  Proses pembuatan Kompos dan berbagai Nutrisi
·           Pembuatan Kompos Kotoran Sapi
Kompos dibuat dengan menggunakan alat Mesin Koper ( Mesin Perajang Kompos), yang pertama setelah kotoran difermentasi selama 4 minggu dengan menggunakan plastik MPPH dan dicampurkan dengan bahan aktifator, cara kerja sama seperti yang telah kita buat. Lalu setelah itu kompos dimasukkan kedalam Rumah Kompos dan dipisahkan letaknya masing-masing, ada yang kasar diletakan sebelah kanan, akak halus sebelah kiri.Dan yang telah dihaluskan menggunakan mein koper agak kedalam letaknya.Kompos tersebit dibiarkan sampai kadarnya 14 % dan dibalik.  Proses penggilingan setelah kadarnya 14 % lalu digiling menggunakan mesin koper tersebut.
Gambar: Rumah Kompos, kompos yang masih kasar, kompos yang telah jadi, mesin koper pendek dan mesin koper panjang.
                                                                                           
4.2 Pembahasan
Kelompok tani Lurah sepakat merupakan salah satu kelompok tani yang sudah punya sertifikat lahan organic dari Lembaga Sertifikasi Organik karena sudah memenuhi syarat / indikator sebagai lahan organic.Untuk mendapatkan sertifikat lahan organic selain memenuhi indicator - indikator lahan yang sudah ditetapkan juga harus ada 12 kegiatan yang dilihat oleh Tim Penilai Sertifikasi lahan.Oleh sebab itu untuk mendapatkan sertifikat suatu kelompok tani harus melakukan pencatatan untuk setiap kegiatan – kegiatan yang dilakukan sehari – hari.
Lahan yang dimiliki oleh kelompok tani Lurah Sepakat ini hanya merupakan lahan budidaya padi sawah yang luas lahan tersebut 8 Ha, untuk masyarakat yang perorangan untuk mendapatkan sertifikat pertanian organik harus mempunyai lahan 2 Ha dan mengikuti syarat yang ada.Untuk bibit tanaman kelompok tani ini mengusahakan sendiri, karena kalau dibeli dari luar takut akan terkontaminasi oleh bahan kimia, pada lahan pertanian organik ini diatasnya masih ada petani yang belum organik namun masalah tersebut dapat diatasi dengan barier dan kolam-kolam.
Dalam mendapatkan  pupuk dan pestisida kelompok tani ini membuat sendiri dari bahan – bahan yang alami yang tersedia di sekitar lahan. Selain menghemat biaya juga bisa memanfaatkan bahan – bahan yang ada disekitar lahan yang tidak berguna. Dalam pembuatan MOL, mulai dari MOL 1 – 4 saling berkaitan karena antara pembuatan MOL yang satu dengan MOL yang lainnya akan saling melengkapi atau menjadi bahan baku pada pembuatan MOL selanjutnya.

V.   KESIMPULAN
Kelompok Tani Lurah Sepakat sudah berdiri dari tahun 2009, tapi baru tahun 2010 mendapatkan sertifikat lahan organik. Dari hasil kunjungan lapang dapat disimpulkan bahwa pertanian organik sangat menguntungkan selain dalam penyediaan pupuk, pestisida yang digunakan bisa dengan cara memanfaatkan bahan – bahan disekitar lahan sehingga biaya lebih murah, dan untuk pemasaran pemerintah juga memberikan insentif karena harganya lebih mahal..Sedangkan untuk sertifikasi lahan perlu memenuhi indicator – indicator lahan dan adanya 12 kegiatan yang dinilai untuk mendapatkan sertifikat dan setiap kegitan dilakukan pencatatan.Selain itu pertanian organik juga ramah lingkungan sehinnga tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan, sehingga terciptalah pertanian yang berkelanjutan.
Banyak bidang penelitian yang terkait dalam mendukung perkembangan pertanian organik.Dimulai dari kajian tentang penyediaan mikroba yang dapat mendekomposisi bahan organik dalam waktu singkat, sehingga penyediaan pupuk organik dapat terpenuhi. Kemudian pengetahuan tentang kesesuaian tanaman yang ditanam secara multikultur, dan pemutusan siklus hama dengan rotasi tanaman. Hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang dapat menjelaskan hal tersebut, petani hanya mencoba-coba dari beberapa kali pengalaman mereka bercocok tanam tersebut.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami merupakan hal terberat dalam sistim pertanian. Kegagalan panen merupakan ancaman besar buat petani, sehingga sangat dibutuhkan riset tentang bahan alami yang mengandung bahan insektisida dan penerapannya dalam pertanian. Pengetahuan akan perbaikan lahan dengan sistim pertanian organik sudah diketahui, namun sejauh mana sistim ini menjaga keberlangsungan lahan pertanian perlu diketahui melalui penelitian neraca hara dalam jangka waktu panjang. Kajian di segi pemasaran dan ekonomi juga akan sangat berperan dalam menembus pasar internasional produk organik Indonesia.
                                 

0 komentar:

Posting Komentar